Kamis, 19 September 2013

INSTALASI PEMBUANGAN AIR LIMBAH (IPAL) DENPASAR



Denpasar yang merupakan salah satu daerah tujuan wisata nomor satu di Dunia, membutuhkan sumber daya air dengan jumlah yang sangat besar dan dengan kualitas tinggi. Sementara pulau Bali yang mempunyai luasan sangat terbatas dengan jumlah hutan yang sedikit serta sebagian besar merupakan daerah pantai menyebabkan sedikitnya daerah tangkapan air serta cepatnya air hujan mengalir ke laut. Dengan demikian, maka pulau Bali tidak dapat menyimpan air yang banyak sehingga sangat diperlukan sekali adanya suatu sistem pengelolaan sumber daya air yang optimal serta upaya pemanfaatan air yang effisien.


 
Jika hal ini tidak segera diantisipasi, dikawatirkan semakin cepatnya akan terjadinya intrusi air laut ke daratan. Jika air tanah di daerah wisata ini telah menjadi payau maka tidak mungkin untuk dimanfaatkan lagi sebagai air untuk memenuhi kebutuhan hotel.
Hotel merupakan salah satu pengguna air terbesar di Denpasar. Air diperlukan untuk memenuhi kebutuhan kamar, laundry, kolam renang, kolam ikan & siram taman serta untuk memenuhi keperluan di dapur. Semua kebutuhan air ini dipenuhi dari air tanah dalam dan dari PDAM dengan kualitas yang sama. Jika suatu saat nanti terjadi defisit air bersih dan intrusi air laut di Denpasar, maka hotel akan dituding sebagai salah satu penyebab utama terjadinya masalah tersebut. Untuk itu diperlukan adanya suatu bentuk pengelolaan hotel yang ramah lingkungan “Green Hotel & Resort” dengan suatu bentuk nyata dalam penggunaan sumber daya air yang effisien dan maksimal serta menjaga lingkungannya agar tidak tercemar akibat dari pembuangan limbahnya.

 
Untuk mewujudkan hal ini maka PT BTDC pada tahun 1976 membangun Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) yang sering disebut Laguna BTDC, dengan kapasitas 10.000 m³/hari. Lagoon mulai beroperasi pada tahun 1980. Luas area laguna adalah 30 Ha, saat ini sudah dimanfaatkan untuk instalasi dan rumah pompa sekitar 17 Ha. Lagoon BTDC terdiri dari 2 instalasi : instalasi untuk pengolahan limbah (cell 1. 2a, 2b & 3 ) dan instalasi untuk produksi air irigasi (kolam aerator, sedi­mentasi dan filtrasi).

Kamis, 12 September 2013

PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL NUSA DUA – NGURAH RAI - BENOA



Proyek Jalan Tol Nusa Dua – Ngurah Rai – Benoa yang memiliki panjang ±8,12 Km dan akses tol sepanjang ±1,597 Km merupakan salah satu program prioritas pemerintah pusat yang termasuk dalam program 6 koridor ekonomi. Jalan Tol ini direncanakan berada di atas permukaan laut yang berada di Teluk Benoa serta berada di dua wilayah administrasi, yaitu Kabupaten Badung dan Kota Denpasar. 


  Proyek jalan tol pertama di Bali ini diharapkan bisa meningkatkan aksesibilitas dan mengurai kemacetan, serta memberi manfaat signifikan bagi kesejahteraan masyarakat setempat. Pembangunan Jalan Tol Nusa Dua – Ngurah Rai – Benoa diprediksikan bisa selesai pertengahan tahun 2013.


Jalan Tol ini menghubungkan wilayah selatan pulau Bali (Kawasan Nusa Dua, secara administratif masuk dalam wilayah Kecamatan Denpasar, tepatnya Kawasan Pelabuhan Benoa.). Jalan Tol ini dipergunakan untuk kendaraan roda 4 atau lebih dan kendaraan roda dua (sepeda motor).